LABUHANBATU - Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Satap Bilah Barat, Dahniar, S. Pd, memimpin upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2021 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Guru Republik Indonesia (HUT PGRI) yaitu setiap tanggal 25 November ditandai dengan upacara pengibaran bendera merah putih di halaman sekolah SMP Negeri 4 Satap Bilah Barat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Kamis (25/11) sekitar pukul 09.00 wib.
Dalam upacara tersebut Mengenakan pakai seragam Korpri Guru, Dahniar menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru pendidik, admintrasi SMP Negeri 4 Satap Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara di tengah kondisi pandemi covid-19 saat ini.
Dahniar, S. Pd menyampaikan, PGRI sendiri lahir pada 25 November 1945, ditetapkan dalam Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, dan pada hari yang sama ditetapkan sebagai hari guru nasional. Dikutip dari gtkdikdas.kemdikbud.go.id, tema Hari Guru Nasional 2021 adalah "Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan", ujarnya.
Tema tersebut diusung mengingat sekarang dunia pendidikan juga sedang berjuang untuk memberikan pendidikan untuk generasi muda bangsa di tengah-tengah masa pemulihan pasca pandemi covid 19.
Ia juga membacakan isi Pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim pada acara peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2021, Tahun lalu adalah tahun yang penuh ujian. Kita semua tersandung dengan adanya pademi. Guru dari Sabang sampai Merauke terpukul secara ekonomi, terpukul secara kesehatan, dan terpukul secara batin.
Lanjutnya, Guru mau tidak mau mendatangi rumah-rumah pelajar untuk memastikan mereka tidak ketinggalan pelajaran. Guru mau tidak mau mempelajari teknologi yang belum pernah mereka kenbal. Guru mau tidak mau menyederhanakan kurikulum untuk memastikan murid mereka tidak belajar dibawah tekanan. Dulu di seluruh indonesia menangis melihat murid mereka semakin hari semakin bosan, kesepian, dan kehilangan disiplin.
Tidak hanya tekanan psikologis kerena Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), banyak guru mengalami tenakan ekonomi untuk memperjuangkan keluarga mereka agar bisa “makan”. Sangat wajar jika dalam situasi ini banyak guru yang terdemotivasi.
Tapi ternyata ada fenomena yang tidak terkira. Saat saya menginap di rumah guru honorer di Lombok Tengah, saat saya menginap di rumah Guru Penggerak di Yogyakarta, saat saya menginap bersama santri di pesantren Jawa Timur, saya sama sekali tidak mendengar kata “putus asa”.
Baca juga:
Dikenang, Tentara Pendamping Belajar Daring
|
Saat sarapan dengan mereka, Saya mendengarkan terobosan-terobosan yang mereka inginkan di sekolah mereka. Wajah mereka terlihat semangat membahas platfrom teknologi yang cocok dan tidak cocok untuk mereka. Dengan penuh percaya diri, mereka memuji dan mengkritik kebijakan dengan hati nurani mereka.
Disitulah saya baru menyadari bahwa pendemi ini tidak memadamkan semangat para guru, tapi justru menyalakan obor perubahan. Guru-guru se-Indonesia menginginkan perubahan, dan kami mendengarkan. Guru se-indonesia menginginkan kesempatan yang adil untuk mencapai kesejahteraan yang manusiawi. Guru se-indonesia menginginkan akses terhadap teknologi dan pelatihan yang relevan dan praktis.
Guru se-indonesia menginginkan kurikulum yang sederhana dan bisa mengakomodasi kemampuan dan bakat setiap murid yang berbeda-beda. Guru se-indonesia menginginkan pemimpin-pemimpin sekolah mereka untuk berpihak pada murid, bukan pada birokrasi. Guru se-indonesia ingin kemerdekaan untuk berinovasi tanpa dijajah oleh keseragaman.
Sejak pertama kali kami cetuskan, Sekarang merdeka belajar sudah berubah dari sebuah kebijakan menjadi suatu gerakan. Contohnya, penyederhanaan kurikulum sebagai salah satu kebijakan merdeka belajar berhasil melahirkan ribuan inovasi pembelajaran. Gerakan ini makin kuat karena ujian yang kita hadapi bersama. Gerakan ini tidak bisa dibendung atau diputarbalikkan, karena gerakan ini hidup dalam setiap insan guru yang punya keberanian untuk melangkah ke depan menuju satu tujuan utama, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Karena itulah, saya tidak akan menyerah untuk memperjuangkan merdeka belajar, demi kehidupan dan masa depan guru se-indonesia yang lebih baik. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua guru se-nusantara atas pengorbanan dan ketangguhannya. Merdeka Belajar ini sekarang milik anda. Salam merdeka belajar. Kata Dahniar menutup isi pidato Pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim.
Dahniar, S. Pd menambahkan, Makna dari tema Hari Guru Nasional 2021 yang berupa "Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan" itu adalah untuk menjadi acuan para pendidik dalam mengarahkan peserta didiknya menjadi pemuda dan pemudi yang memahami perkembangan jaman.
Bergerak dengan hati berarti membawa murid-murid mengetahui lebih banyak ilmu pengetahuan dengan empati yang tinggi agar mereka bisa menyerap ilmu pengetahuan dengan baik. Arti kata pulihkan pendidikan jelas bertepatan dengan keadaan sebelumnya di mana banyak murid mengalami kesulitan untuk mendapatkan pendidikan jarak jauh, dan kini setelah situasi sudah menjadi lebih baik, sekolah dapat memfasilitasi murid-murid untuk mendapatkan pendidikan sebagai bekal kehidupan.
Kita semua mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada guru-guru atas jasa dan pengabdianya sebagai tenaga pendidik dan kita juga telah menyadari bahwa tanpa guru kita semua tidak akan bisa apa-apa, dan tidak dapat seperti hari ini. Namun demikian Dahniar, S. Pd selaku Kepsek SMP Negeri 4 Satap Bilah Barat berharap kepada guru khususnya guru dilingkungan SMP Negeri 4 Satap Bilah Barat Kabupaten Labuhanbatu, Agar dapat meningkatkan kualitas dan keprofesionalan dalam meningkatan kualitas pendidikan kedepan.
Usai upacara, saat ditanya tim awak media apakah ada kegiatan lain. Kepsek SMP Negeri 4 Satap Bilah Barat Dahniar, S. Pd mengatakan, kegiatan acara tarian dari siswa/i Kelas 8 SMP Negeri 4 Satap Bilah Barat. Setelah itu kegiatan pemberian vaksin tahap 1 siswa/i SMP Negeri 4 Satap Bilah Barat.
Saya mengusulkan permintaan ini untuk siswa SMP Negeri 4 Satap Bilah Barat sebanyak 75 orang untuk mendapatkan program vaksin Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Labuhanbatu melalui Puskesmas Janji Barat. Kata Dahniar, S.Pd
“Kegiatan vaksi tahap pertama ini, atas arahan Kadis Pendidikan Labuhanbatu, selain melaksanakan kegiatan vaksin 75 orang untuk siswa SMP Negeri 4 Satap Bilah Barat, bisa juga mengikut serta masyarakat setempat diwilayah Bilah Barat melakukan vaksi tahap pertama berlokasi di sekolah SMP Negeri 4 Satap Bilah Barat”, Terang Dahniar, S.Pd
Kegiatan upacara diakhiri dengan tarian siswa/i Kelas 8 SMP Negeri 4 Satap Bilah Barat penyerahan hadiah kepada Kepsek bersama para guru pendidik. Sementara itu Kepsek SMP Negeri 4 Satap Bilah Barat, Dahniar, S, Pd menyerahkan hadiah pakaian seragam korpri kepada seluruh guru pendidik dan tata usaha di SMP Negeri 4 Satap Bilah Barat sebagai penghargaan dalam memperingati Hari Guru Nasional tahun 2021 bertepatan dengan HUT PGRI setiap tanggal 25 November. Dilanjutkan acara penutup oleh Ketua Komite Sekolah, Saruji Lubis menyuap sepotong kue kepada Dahniar, S. Pd selaku Kepsek SMP Negeri 4 Satap Bilah barat.(MAH)